Friday, September 17, 2010

Lebaran Topat (II)

Artikel ini diambil daripada laman web http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1759

1. Asal-Usul
Seminggu setelah melaksanakan Lebaran Tinggi (hari raya Idul Fitri), masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia mengadakan Lebaran Topat (hari raya ketupat). Lebaran Topat merupakan penutup dari pelaksanaan puasa Sunnah Syawal yang dilaksanakan sejak tanggal 2 sampai 7 Syawal. Dalam masyarakat Lombok, Lebaran Topat juga dikenal dengan sebutan Lebaran Nine (lebaran wanita). Sebutan Lebaran Nine pada hari raya ketupat merupakan cara masyarakat Lombok untuk membedakan dengan Lebaran yang diadakan setelah berpuasa selama sebulan di bulan Ramadhan yang disebut Lebaran Mame (lebaran pria).
Di Lombok, walaupun puasa Syawal merupakan puasa Sunnah, banyak orang terutama yang berusia di atas 40 tahun baik laki-laki maupun perempuan, dan ada juga para remaja, yang berpuasa. Sedangkan bagi kaum ibu yang pada bulan Ramadan tidak berpuasa karena datang bulan (haid), biasanya juga mengganti puasanya pada awal bulan Syawal karena pahalanya akan berlipat ganda, pahala puasa wajib dan pahala puasa Sunnah.
Oleh karena banyak masyarakat Lombok yang melaksanakan puasa Sunnah, sekitar pukul 03.00 WITA banyak masjid yang secara rutin tetap membangunkan masyarakat dari tidurnya melalui pengeras suara untuk makan sahur, seperti pada saat bulan Ramadan. Setelah enam hari berpuasa Sunnah, masyarakat merayakannya dengan menyelenggarakan Lebaran Topat. Dengan kata lain, orang yang berhak merayakan Lebaran Topat adalah mereka yang melaksanakan puasa Sunnah.
Seiring dengan berjalannya waktu, Lebaran Topat tidak hanya dilakukan oleh mereka yang berpuasa tetapi oleh semua masyarakat Lombok. Lebaran Topat tidak lagi sebagai ritual keagamaan eksklusif orang yang berpuasa, tetapi juga oleh orang yang tidak berpuasa. Oleh karena Lebaran Topat telah menjelma menjadi tradisi masyarakat Lombok, maka perayaannya terkadang lebih meriah dari perayaan Idul Fitri.
Setelah terjadi perubahan dari sekedar ritual keagamaan pasca puasa Sunnah menjadi tradisi kultural masyarakat, perayaan Lebaran Topat tidak hanya dirayakan dengan selamatan tetapi juga dirayakan dengan melakukan rekreasi ke sejumlah objek wisata, khususnya pantai. Lebih lanjut, seiring upaya pemerintah menjadikannya sebagai media untuk menarik wisatawan, tidak mustahil Lebaran Topat pada akhirnya akan menjadi sekedar festival tahunan masyarakat Lombok yang kehilangan nilai-nilai kesakralannya.
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Lebaran Topat diadakan seminggu setelah perayaan Shalat Idul Fitri. Adapun tempat yang digunakan oleh masyarakat Lombok adalah:
  • Rumah, sebagai tempat melaksanakan selamatan.
  • Masjid. Biasanya beberapa keluarga yang berada di sekitar masjid mengadakan acara selamatan secara bersama-sama.
  • Makam Keramat. Masyarakat Lombok mengunjungi Makam Keramat setelah melakukan ritual selamatan di rumah atau masjid. Makam keramat yang biasanya dikunjungi adalah Makam Loang Baloq dan Makam Batu Layar.  
  • Objek wisata. Objek wisata yang menjadi tujuan favorit masyarakat Lombok untuk merayakan Lebaran Topat adalah Pantai Senggigi, Pantai Batulayar, Krandangan, Pantai Segara, Pantai Ampenan, Pantai Mapak, Pantai Skip, Pantai Cemara dan Pantai Induk, Taman Narmada, Taman Suranadi, dan Makam Loang Baloq.
3. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk merayakan Lebaran Topat adalah:
  • Ketupat (Topat), yaitu beras yang dibungkus dengan janur dan kemudian direbus. Ketupat merupakan hidangan utama dalam Lebaran Topat.
  • Beras, digunakan sebagai isi ketupat.
  • Janur, digunakan sebagai pembungkus beras.
  • Sirih untuk besembek, sirih yang sudah dikunyah lalu dioleskan di kening.
  • Air dari Lingkok Mas (sumur/sumber mata air).
  • Kembang setaman
  • Dulang sanganan (tempat makanan).
  • Dulang pesaji topat (tempat menyajikan ketupat)
  • Dulang penamat,  berisi topat di tengah talam dilengkapi minimal sembilan macam lauk-pauk
  • Lauk-pauk seperti: sambel nyiuh, pelalah dan sit-sit jejeruk.
Untuk dapatkan bacaan lanjut boleh tengok laman web di atas. Klik jer ... tapi rasanya kena jadi ahli dulu kot baru leh baca artikel penuhnya.

No comments:

Post a Comment